Proses pembuatan website & aplikasi hampir sama prosesnya seperti kita membangun sebuah Rumah, terdapat perencanaan & perancangan terlebih dahulu, hanya saja kalau rumah kan ada bentuk fisiknya, sedangkan pada website tidak mempunyai bentuk fisik, website hanya bisa dilihat tampilanya dengan mengakses domain melalui browser.
Pembuatan website sama dengan proses pembuatan software pada umumnya, istilahnya adalah Software Development Life Cycle (SDLC).
Berikut ini adalah proses-proses pembuatan website secara umum yang kami (Mediatama) gunakan ketika membangun sebuah aplikasi untuk customer kami.
Ketika customer memanggil kami untuk membahas pembangunan software khususnya website, Bisnis Analis kami akan melakukan beberapa pendekatan dasar dengan mengajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan untuk melihat secara global kebutuhan yang akan di cover oleh aplikasi.
dan sebagainya…
Dari hasil interview diatas, maka Bisnis Analis kami akan menganalisa dan akan mendapat gambaran umum masalah yang dihadapai customer kami dan yang akan kami selesaikan, serta sedikit imajinasi aplikasi yang akan dibangun untuk menyelesaikan masalah customer kami. Tahap ini biasanya bernama Requirement Gathering
Tahap ini sebenarnya opsional, karena digunakan untuk Dealing dengan customer terkait perjanjian kontrak kerjasama / MOU. Disini dijelaskan fitur-fitur yang akan dibangun beserta harga yang telah disepakati.
Ketika kebutuhan sudah kami dapatkan dan disepakati oleh customer, tahap selanjutnya adalah perancangan website, website dirancang sesuai dengan kebutuhan customer dan masalah yang akan disesuaikan. Ada beberapa sub-sub tahapan didalamnya meliputi :
Environment beserta Infrastruktur IT yang direncanakan meliputi Server Aplikasi, Bahasa Pemrograman yang akan digunakan, DBMS yang akan digunakan, Desain Interface / Template yang akan dipakai dan beberapa API dari pihak ketiga yang mungkin akan digunakan sebagai pendukung aplikasi.
Flow aplikasi di definisikan dari proses pertama aplikasi dibuka hingga akhir pada setiap level user/pengguna. Ini bertujuan memudahkan si Developer saat membuat aplikasinya dan sebagai bahan dokumentasi ketika kedepan akan dilakukan penambahan-penambahan fitur oleh pihak luar.
Proses ini mendefinisikan beberapa tabel, kolom dan tipe data pada database yang akan dibuat menyesuaikan kebutuhan dari aplikasi yang akan dibuat, sehingga struktur database dapat rapi, optimal dan baik.
Setiap modul-modul aplikasi dirancang secara teknis bahkan hingga kedalam integrasi antar modul, pembahasan akses database pada setuap modul juga pada tahap ini.
Security harus di rancang terlebih dahulu menggunakan metode apa, bagian-bagian mana saja yang perlu di amankan, enkripsi yang digunakan menggunakan apa, hingga kearah teknis security.
Mekanisme backup dibutuhkan untuk mengantisipasi ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kerusakan hardware server, bencana alam yang menyebabkan hilangnya aplikasi beserta datanya.